Assalammu'alaikum kakak-kakak semua.
Perkenalkan nama saya Melani Putri Utami, disini saya menceritakan
kembali pengalaman saya saat mengunjungi Artapela. Semoga kakak-kakak semua
berkenan membaca cerita ini yaa. Oh iya, kakak-kakak semua bisa mengunjungi
saya di:
Instagram: @melani.putm
Facebook: Melani Putri Utami
Selamat Membaca :)
Dibulan desember pada tahun 2018.. Saya
bersama rombongan Ekskul dari sebuah Sekolah melakukan perjalanan ke Gunung
Artapela. Sebenarnya.. perjalanan ke Artapela seharusnya tidak terjadi dibulan
desember. Mengapa? Karena, mengingat bulan desember memiliki curah hujan yang
cukup tinggi. Sehingga resikonya pun cukup besar. Mmm.. sebelumnya, kami sempat
ingin mendaki Artapela. Malahan.. kami sudah berangkat, namun.. disaat menuju
Basecamp, angkutan umum yang kita tumpangi mogok, dikarenakan kelebihan muatan,
dan juga mengingat jalur yang ditempuh untuk menuju basecamp cukup jauh dan
memiliki jalur yang berkelak-kelok. Sehingga, kami harus membatalkan niatan
kami untuk mendaki Artapela. Lalu kami berubah haluan menjadi Camping di salah
satu curug yang lumayan dekat dengan Artapela. Yap! Biar tidak terlalu kecewa,
kata Bapak pembina menghibur kami, karena niatan mendaki Artapela tidak jadi.
Alhamdulillah, pada bulan Desember atas izin Allah, kami diperkenankan
melihat, mensyukuri, menikmati salah satu keindahan yang Allah ciptakan.
Pada saat itu, pagi-pagi sekali kami berkumpul. Setelah
berbincang-bincang, lalu berdo'a agar diberi keselamatan, dan pada saat pulang
nanti tidak ada yang kekurangan sedikitpun,
kami bergegas pergi menuju basecamp Artapela. Dengan belajar dari
pengalaman dahulu.. tidak memaksa muatan lebih dari kapasitas yang sudah
ditentukan hihi.
Sepanjang perjalanan, kami bernyanyi, bersenda gurau, menikmati angin
yang menyelinap masuk lewat celah jendela.. Ternyata.. waktu tak terasa cepat
berlalu, kamipun sampai dibasecamp Artapela. Setelah mengurus segala keperluan
administrasi dan beristirahat sejenak. Kamipun langsung bergegas mendaki Gunung
Artapela, yippi!
Sepanjang perjalanan, sangat menyenangkan! meskipun dengkul terasa
pegal-pegal hihii :). Kamipun terus berjalan, langit yang awalnya cerah sekejap
berubah menjadi kelabu. Lalu tetes demi tetes air langit mulai menyentuh kulit
kami. Tidak deras memang, tapi cukup membuat kami was-was. Karena, perjalanan
masih jauh, ditakutkan akan turun hujan besar sebelum kami tiba ditempat
perisitirahatan yang telah ditentukan. Dengan bersegera kamipun melanjutkan
perjalanan kembali.
Setelah menempuh perjalanan panjang, akhirnya kami sampai dipunggung
Gunung Artapela. Lega rasanya, meskipun tetesan air langit mengiringi
perjalanan kami sedari tadi. Namun.. kelegaan itu tak berlangsung lama, saat
baru berjalan sekiranya dua meter dipunggung Gunung, tiba-tiba hujan dengan
derasnya mengguyur kami. Dengan kondisi hujan deras, dingin, berkabut, dan
tanah licin, seolah-olah semesta sedang menguji kami, ingin melihat sejauh mana
kami berjuang. Dengan kondisi yang cukup menyulitkan, kami tetap melanjutkan
perjalanan dengan sedikit demi sedikit, kekompakan tim disini sangat amat
diuji. Disini, saya melihat sebuah arti dari saling melindungi satu sama lain,
saling bahu membahu menolong oranglain. Dengan berjalan perlahan namun pasti,
akhirnya kita sampai dipuncak, terharu :')
Namun, bukan berarti perjuangan kita berhenti sampai disini. Masalah
silih berganti, dimulai dari hampir semua anggota tim bajunya basah, segala isi
perlengkapan yang berada didalam tas basah semua akibat sedari tadi kehujanan
terus menerus💔 "tidak memakai jas hujankah/tidak memakai
raincoverkah?" Kita pakai, namun yaa akibat kehujanan sedari tadi,
menyebabkan semuanya merembes. Dan akibat kurangnya pengetahuan kita terhadap
cara packing yang baik dan benar:) meski begitu.. kami tetap bahagia, dan
melanjutkan aktivitas seperti bermain-main, ngopi, dan masih banyak lagi!
Sorenya, setelah melaksanakan sholat.. ternyata cuaca berkabut. Tak
terlihat warna langit sore yang sangat cantik. Sedikit kecewa, namun masih
berharap esoknya dipagi hari bisa menyaksikan matahari terbit yang sangat
didambakan kecantikannya. Malamnya, setelah melaksanakan sholat, kami keluar
tenda untuk melihat pemandangan langit malam. Langit amat cerah. Rembulan
sangat terang, cantik sekali malam itu. Kerlap-kerlip lampu ibu kota menghiasi
pandangan kami. Dan, kami melihat kembang api yang dilepaskan dari bawah,
ternyata apabila dilihat dari atas, kembang api tidak sebesar dan setinggi apa
yang dibayangkan pada saat meledak hahaha, ternyata ia sangat kecil. Kami mulai
masuk tenda, karena diluar udara sudah sangat dingin. Didalam tenda, kami
berbincang-bincang, membahas ini itu dan lain-lain! Selanjutnya kami pergi
tertidur, menjemput dunia mimpi masing-masing.
Tidur-bangun-tidur-bangun, begitu saja. Selalu terbangun akibat
dinginnya hawa Artapela. Dan sampai sekarang selalu merindu hawa dinginnya
Artapela! Rindu! Sekitar pukul lima shubuh dengan cuaca berkabut, kami
menjalankan sholat shubuh dengan bertayamum. Lalu, mulai memasak mie instan
sebagai pengganjal perut, atau sekadar ngopi-ngopi melepas kantuk, sembari
menunggu mentari terbit. Namun, yang ditunggu-tunggu, tak kunjung menampakkan
dirinya. Sampai pukul delapan pagi pun ia tak nampak. Ternyata, sang mentari
tertutup oleh kabut. Sedih, tapi tak apa.. semoga lain waktu bisa berkunjung
kembali ke Artapela menyaksikan mentari terbit.
Sekitar pukul sembilan pagi, kami berkemas menyiapkan diri untuk pergi
pulang. Setelah dirasa lingkungan yang kami gunakan sudah bersih kembali.. kami
langsung berdo'a, meminta perjalanan pulang kali ini berjalan lancar, setelah
itu.. tak ingin menunda waktu lama, kami bergegas pergi.
Karena dalam setiap perjalanan saya selalu memilih menjadi anggota
terbelakang bersama teman-teman yang lain, para alumni atau bapak pembina,
perjalanan berangsung lama tapi menyenangkan! Diperjalanan kami mengobrol,
bernyanyi, tertawa, menertawakan salah satu dari kami yang terpeleset karena
jalurnya yang licin, dan masih banyak lagi!
Pada saat berada di dibawah punggung gunung, ternyata.. kabut hanya
menutupi puncak Artapela nya saja. Dan daerah lainnya cerah, teramat cerah
malah. Kaget:" melihat pemandangan yang baru dilihat pertama kali. Dan
juga.. ternyata pemandangan disekitar dan hamparan kebun warga menambah
keindahan pemandangan itu. Huu kagum! MasyaAllah.. Setelah puas mengagumi dan
mengabadikan momen itu, kami melanjutkan perjalanan kembali. Cukup buru-buru
karena kami sudah tertinggal cukup jauh.
Akhirnya.. sampai juga dibasecamp. Disana, kami berisitirahat,
memakan-makanan ringan selagi menunggu angkutan yang menjemput kami pulang
datang. Tak butuh waktu lama, mobil yang menjemput datang. Kami segera
bergegas, karena sudah tidak kuat menahan aroma badan yang penuh dengan
keringat. Sepanjang perjalanan.. rasanya masih tak menyangka akhirnya bisa
berkunjung Artapela. Senang! Semoga lain waktu bisa berkunjung lagi. Sampai
bertemu lagi, Artapela!
Sekian cerita ini dari saya. Saya harap
kakak-kakak semua bisa mengambil hikmah dari cerita ini. Semoga, semua bisa
mengambil sisi positif dari cerita ini untuk diamalkan, dan sisi negatif untuk
diperbaiki, dan dijadikan pelajaran juga yaa..
Mohon maaf apabila banyak kata yang kurang
berkenan. Terimakasih!
Wassalammu'alaikum, Salam lestari!
0 comments:
Posting Komentar