Rabu, 13 Mei 2020



Sebelum kita berkegiatan di alam terbuka ; baik sekedar rekreasi, mendaki gunung, berkemah (camping), memasuki kawasan lindung atau sekedar jalan-jalan alangkah lebih baik untuk mempelajari dahulu aturan, tips atau pedoman tentang bagaimana untuk meminimalkan dampak / pengaruh rekreasi dan atau kegiatan di lokasi yang akan kita kunjungi / masuki.
a.       Rencanakan dan Persiapkan
-          Rencanakan dengan matang perjalanan yang akan kita lakukan
-          Ketahui terlebih dahulu aturan dan peringatan khusus lokasi / objek yang akan kita kunjungi
-          Kunjungi lokasi / objek dalam jumlah kecil
-          Jauhi kunjungan ke lokasi / objek yang kita sukai saat / selama kunjungan penuh (ex. Saat liburan, dll)
-          Hindari kegiatan yang dapat mengancam populasi hewan dan tumbuhan atau yang berpotensi merusak alam dan lingkungan
-          Rencanakan, tumbuhkan dan praktekan rasa tanggung jawab kita dalam menjaga dan memelihara kelestarian alam dan limgkungan
-          Pilih / pakai pakaian
b.      Berkemah dan Berjalan Pada Permukaan yang Kokoh
1)      Diperjalanan
-          Tetap pada jalur dan jalan beriringan
-          Jangan membuat jalan pintas
-          Pilih jalan / rute yang sedikit mungkin tidak menginjak vegetasi
-          Saat melakukan perjalanan “cross country” pilih permukaan jalan yang ada dan paling kokoh, seperti batu, kerikil (koral), dan rumput kering
-          Gunakan peta, kompas atau GPS untuk menghindarkan / tidak membuat patok / tanda dari batu, mematahkan dahan pohon, memotong batang pohon atau memasang pita/tali raffia/tali pengenal (string line).
-          Tetap pada jalur saat berjalan turun bukit dan bicara ketika berpapasan / berjumpa dengan orang lain.
2)      Diperkemahan
-          Pilih lokasi / tempat yang sudah ada atau tempat yang telah ditentukan yang tidak akan rusak akibat kedatangan kita.
-          Hindari berkemah dalam kelompok yang besar di daerah yang sempit.
-          Pelihara kelompok dalam jumlah kecil, idealnya kurang dari 6 orang dan tidak lebih dari 12 orang.
-          Cari tempat / lokasi kemah (camping) yang baik dan telah tersedia, jangan membuat lokasi yang baru. Jika tidak perlu jangan merubah tempat berkemah (camping).
-          Membatasi kegiatan di lokasi dimana vegetasinya padat.
-          Gunakanlah tenda yang tidak perlu menggali lubang dan tidak diperkenankan menggali lubang di sekeliling tenda anda.
-          Pelihara kebersihan kemah, simpan makanan di atas pohon.
-          Periksa dan bersihkan lokasi kemah (camping) atau tempat bermain anda dari semua sampah.
-          Berkemah sejauh mungkin dari jalur satwa dan jangan memberi makanan untuk satwa liar.
-          Manfaatkan sedapat mungkin pohon-pohon yang ditebang oleh alam, seperti pohon-pohon yang dirobohkan oleh angina atau oleh sebab-sebab alam lainnya.
-          Tidak menebang pohon kayu untuk keperluan yang tidak jelas.
-          Hemat penggunaan kayu bakar dan sedapat mungkin membuat api unggun hanya dengan ranting kayu saja.
-          Coba swadaya penggunaan energi dan jangan menghabiskan sumber daya alam.
-          Membiasakan diri untuk selalu memastikan bekas api unggun agar benar-benar padam.
-          Tidak membuang puntung rokok sembarangan, terutama yang masih menyala.
-          Membersihkan / tidak meninggalkan bahan yang tidak dapat / tidak mudah hancur oleh alam sendiri.
-          Tidak mengotori sungai yang merupakan sumber air bagi rakyat dan binatang dalam hutan.
-          Untuk mandi atau mencuci, bawa air sejauh 20 meter dari sumber air dan gunakan sabun / deterjen yang dapat diurai.
-          Jauhi sumber pencemaran (polutan), bahan pencemar dari sumber dengan cara berkemah (camping) 200 meter dari mata air, danau, sungai dan kumbangan air.
c.       Masukkan Kembali Apa yang Telah Dikeluarkan
-          Masukkan apa yang telah anda bawa ke lokasi / objek wisata, seprti sampah dan bahan-bahan lainnya yang kita bawa ke lokasi.
-          Masukkan sampah anda dan yang lain sebelum anda meninggalkan tempat tersebut dan alamikan kembali tempat / lokasinya.
-          Kemasi, bawa dan bersihkan semua makanan yang tumpah.
-          Bungkus kembali makanan bekas (sisa) dan buang ketempat sampah yang tersedia didalam kawasan atau di luar kawasan (jika tidak ada).
-          Lindungi satwa liar dan makanan anda dengan cara menyimpannya di tempat aman.
d.      Sebaiknya Atur Apa yang Tidak Dapat Anda Bawa / Masukkan
-          Jika buang air besar, buat lubang sebesar 6-8 inci dengan jarak lebih dari 200 meter dari sumber air, sungai, danau, jalan setapak dan tenda. Setelah selesai selanjutnya kubur dengan tanah dan tutup dengan bahan-bahan alami (dialamikan).
-          Untuk membersihkannya gunakan tissue gulung atau bilas dengan air.
e.       Tinggalkan Apa Yang Anda Temukan di Alam
-          Perlakukan adapt kita dan warisan alam dengan cara menghormatinya.
-          Tidak memburu satwa/tanaman yang dilindungi dan lambat populasinya.
-          Jangan mengambil hewan, bunga, pohon, kerang, karang, fosil, batu, telur atau benda-benda lain tanpa ijin. Ambilah gambar sebagai kenang-kenangan.
-          Biarkan suara alam yang terdengar, jangan bicara keras atau membuat kegaduhan.
-          Bicara halus, sadar akan pengaruh anda terhadap yang lain, fikirkan mengenai gangguan suara.
-          Memasukkan hewan / tanaman asing apakah itu sengaja maupun tidak ke lokasi, dapat membahayakan keseimbangan ekologis daerah tersebut.
-          Jangan membangun struktur, peralatan atau menggali tanah.
f.       Kurangi Penggunaan Api dan Pengaruhnya
-          Api unggun dapat menyebabkan dampak dalam jangka panjang pada objek/kawasan, khususnya jika lingkaran api dari batu tidak dihilangkan. Juga hati-hati terhadap bara api yang keluar dari lingkaran api dan mengenai vegetasi yang dapat menyebabkan kebakaran.
-          Selalu bawa peralatan masak yang ringan dan ringkas serta aman.
-          Jika api ungun diijinkan, gunakan lingkaran api yang telah ada dan hindari pembuatan lingkaran api baru.
-          Jika anda terpaksa membuat lingkaran api baru, sebelum anda meninggalkan tempat tersebut alamikan kembali lingkaran api tersebut agar tidak dipakai oleh orang lain dan menghindari bertambahnya titik lingkaran api.
-          Padamkan api unggun secepatnya.
-          Pindahkan dan kemasi semua kayu baker sisa dari lingkaran api dan padamkan dengan air, pasir atau debu menutupi selebar lingkaran api.
-          Gunakan lampu dari lilin sebagai alternative agar tidak membuat api unggun.

2.      Pedoman - Pedoman Kesadaran Lingkungan Bagi Para Pengamat Satwa Liar Dan Fotografer
-          Pelajari perilaku satwa liar dan jangan buru-buru ingin mendekati.
-          Amati satwa liar dari jarak yang aman, tetap pada jarak tersebut. Semua satwa liar memiliki jarak untuk melarikan diri, yaitu mereka akan membiarkan anda mendekat sampai jarak tertentu sebelum mereka melarikan diri. Pengamat sebaiknya tidak melebihi jarak tersebut.
-          Gunakan lensa tele. Semakin baik apabila menggunakan tele yang panjang.
-          Hindari penggunaan blitz terhadap sebagian besar mamalia.
-          Jangan mengumpan satwa liar dengan makanan.
-          Dekati satwa secara perlahan dan tidak rebut. Hindari pergerakan yang tiba-tiba. Jangan lupa untuk kembali melalui jalur yang sama.
-          Pada umumnya satwa liar yang merasa terganggu aktivitasnya, seperti makan, akan mulai melihat kea rah kita dan mengambil ancang-ancang untuk menyerang atau kabur.
-          Kadang-kadang kita mungkin harus merangkak di tanah atau berjalan sambil menekuk lutut.
-          Sebelum kita berbuat sesuatu, pelajari konsekuensinya apabila terlalu dekat. Jika kita terlalu dekat, ingat bahwa anda bisa bertanggung jawab atas hilangnya atau matinya satwa muda.
-          Gangguan dapat menyebabkan satwa liar memaksa untuk mengeluarkan energi yang berlebihan.
-          Jangan menakut-nakuti burung-burung atau satwa lainnya yang bersarang dan menyentuhnya.
-          Jika sarang burung terkena cahaya atau tersiram, maka anak burung maupun telur-telur yang ada bisa mati karena kepanasan atau kedinginan, predator akan memakan anak burung dan telur tersebut, sehingga sarang bisa ditinggalkan begitu saja.
-          Tetap pada batas sekumpulan satwa liar, jangan mengelilingi suatu kelompok.
-          Jangan pernah berada diantara induk satwa dengan anak-anaknya.
-          Jangan menyendiri dari kelompok anda. Jangan memotong jalur-jalur satwa tersebut.
-          Jangan coba-coba menyentuh satwa liar.
-          Jangan memberi makanan satwa liar, terlebih memberi makan dengan tangan langsung.
-          Pada umumnya akan berbahaya untuk menakut-nakuti, mengejar, mengganggu, menangkap atau mencoba untuk menjual satwa liar atau hasil-hasil sampingan dari organisme hidup manapun.
-          Jangan mendorong perdagangan gelap dengan cara membeli produk-produk yang dibuat dari spesies-spesies yang terancam.
-          Pelajari aturan-aturan yang membolehkan perdagangan dan penjualan spesies tumbuhan maupun satwa liar.


Sumber : Manajemen Pendakian Gunung Indonesia

0 comments:

Posting Komentar